Minggu, 31 Desember 2017

Jatuh, Cinta, Jatuh Lagi, Cinta Lagi

Jatuh, cinta, jatuh lagi, cinta lagi adalah cerita series yang akan saya buat di blog ini. Menceritakan tentang perjuangan seseorang dalam mempertahankan perasaannya. Jika kalian membaca ini dengan hati, percayalah, kalian akan terhanyut didalamnya. Karena sebagian besar kisah ini merupakan pengalaman-pengalaman dari penulis dan beberapa kawan yang mempercayakan ceritanya kepada saya.

Cinta adalah sebuah kekuatan dalam hidup setiap orang. Karena pada kenyataannya, cinta mampu memberikan sebuah energi yang tidak kita dapatkan dari manapun. Dengan cinta, kita bisa tersenyum, saat dunia bersedih. Dengan cinta kita bisa tertawa, saat semua merana. Bahkan karena cinta, kita akan menjadi orang paling menderita.

Mungkin hidup ini tidak melulu soal cinta. Namun ketahuilah, sayang. Cintaku kepadamu selalu menjadi topik utama dalam hari-hariku. Kau adalah pemeran utama dalam skenario hidupku. Seakan kekuatanku itu adalah kau, aku tak ingin melakukan apa-apa, ketika kau tiada disini. Meski bukan disampingku. Meski tak sedekat angin yang mampu menyentuh setiap helai rambutmu. Meski tak seperti malam yang selalu melelapkan tidurmu. Lihatlah ke arahku. Aku lebih dari sekedar angin. Aku mampu menerbangkanmu jauh tinggi ke angkasa. Tak seperti malam, aku mampu memberimu mimpi indah di setiap tidur lelapmu. Kemarilah. Kudekap kau dengan seutuhnya hatiku.

Jatuh cinta padamu adalah jatuh yang paling menyenangkan. Meski berkali-kali kejatuhan luka, aku tetap mampu bertahan.
Diantara anggota tubuh yang kumiliki, mata adalah yang paling berkontribusi banyak dalam menentukan kebahagiaanku setiap harinya. Melihatmu adalah sebuah anugerah yang tidak dimiliki siapapun. Memangnya siapa yang melihatmu dengan penuh kekaguman sepertiku? Adakah yang menikmati kehadiranmu dengan perasaan yang utuh untukmu saja? Kurasa tidak ada. Hanya aku, hati yang begitu tabah menanti kedatanganmu. Menyapa hati yang sudah lama menunggu pemiliknya.

Perasaan ini aku tidak tahu berawal dari mana. Yang masih kuingat jelas adalah pribadimu menarik perhatianku. Diantara laki-laki yang merayuku, kau yang begitu dingin, mampu melelehkan gunung es dihatiku. Cinta memang membingungkan. Mungkin seperti itulah cinta. Memang selalu terbolak-balik, antara harapan dan kenyataan.

Kuharap harapan dan kenyataanku dapat beriringan. Jangan seperti arah mata angin, berbalik badan saja sudah berubah arah yang kita tuju. Semoga kau yang selalu kudoakan saat malam dinginku, saat subuh menyapaku, saat rindu memuncak sukma, adalah jodohku.


Nur Sahri R || Sukabumi, 31 Desember 2017 || 21:48 WIB